Download Materi Khutbah Jum’at: 4 Amalan Surga Ala Abu Bakar Ash-Sidiq

Materi Khutbah Jumat:

4 Amalan Surga Ala Abu Bakar As-Siddiq

Oleh: Ust. Fajar Jaganegara, S.Pd.I

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ ، نَحْمَدُهُ ، وَنَسْتَعِيْنُهُ ، وَنَسْتَغْفِرُهُ ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا ، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ .وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُ

.يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءلونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

أللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْراَهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ ، أ للَّهُمَّ وَبَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعلَىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ في العالمين إِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ

Alhamdulillah segala puji milik Allah Subhanahu wa Ta’ala yang masih menghidupkan iman dalam diri kita, sehingga kita berkesempatan untuk terus mendekatkan diri kepada-Nya lewat amal-amal ketaatan, dan semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan kesabaran serta keistiqomahan untuk selalu berada di atas jalan kebaikan dan kebenaran.

Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alahi wa salam, kepada keluarga, para sahabat yang mulia, para tabi’in dan tabiut tabi’in serta siapa saja dari umatnya yang sabar mengikuti jejak langkahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Semoga kelak pada hari kiamat kita diakui sebagai umatnya dan memperoleh syafa’atnya. Amin Ya Rabbal ‘Alamin

Tidak lupa khatib berpesan untuk senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah Ta’ala, karena takwa adalah bekal terbaik untuk menghadap Allah, sebagaimana firman-Nya:

وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيۡرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰۖ

“Dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (al-Baqarah: 197)

Kaum muslimin, jamaah shalat Jumat rahimakumullah.

Seorang mukmin tidak akan pernah kenyang dengan kebaikan dan selalu berupaya untuk mencari momentum untuk beramal shalih sebagai upaya mengumpulkan bekal pahala yang kelak akan memberatkan timbangan amal kebaikan baginya.

Karena kelak pada hari kiamat ada satu proses yang disebut sebagai hari ditimbangnya amal perbuatan manusia. Barang siapa yang berat sisi timbangan amal baiknya maka merekalah orang- orang beruntung. Sedangkan yang berat bilah timbangan keburukannya, maka merekalah orang yang rugi dan celaka.

Allah subahanahu wa ta’ala berfirman:

فَأَمَّا مَن ثَقُلَتۡ مَوَٰزِينُهُۥ فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَّاضِيَةٍ وَأَمَّا مَنۡ خَفَّتۡ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُمُّهُۥ هَاوِيَة

“Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.” (QS. Al-Qari’ah: 6-9)

Allah Ta’ala telah memerintahkan setiap mukmin untuk selalu berlomba dalam kebaikan sebagai wasilah untuk mendapatkan Jannah-Nya:

سَابِقُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا كَعَرۡضِ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ أُعِدَّتۡ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦۚ ذَٰلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ

“Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-Hadid: 21)

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di menjelaskan dalam tafsirnya, bahwa aya ini adalah perintah Allah kepada orang-orang beriman untuk berlomba-lomba untuk mendapatkan ampunan, ridha dan Surga Allah Ta’ala. Dan cara untuk mendapatkan keridhaan Allah adalah dengan mengerjakan amal shalih dan semangat mengejarnya. (Tafsir as-Sa’di, hlm. 1001)

Empat Amalan yang Menghantarkan ke Surga

Kaum muslimin, jamaah shalat Jumat rahimakumullah.

Ada episode menarik tentang bagaimana menjadi sosok mukmin yang selalu haus dalam mengejar kebaikan. Sebuah teladan bagaimana menjadi seorang mukmin yang senantiasa mampu menangkap peluang untuk beramal shalih.

Imam Muslim meriwayakan dalam kitab shahihnya dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Bahwa suatu saat, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam berkumpul bersama para sahabat di masjid Nabawi. Kemudian Nabi mengajukan empat buah pertanyaan kepada para sahabat:

Keempat Pertanyaan tersebut adalah pertanyaan-pertanyaa seputar amalan-amalan kebaikan, Rasulullah bertanya:

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمُ الْيَومَ صَائِماً؟

“Siapa di antara kalian yang berpuasa (sunnah) hari ini?”

فَمَنْ أَتْبَعَ مِنْكُمُ الْيَومَ جَنَازَةً

“Siapa yang sudah mengiringi jenazah hari ini?”

فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمُ الْيَومَ مِسْكِيناً

“Siapa yang sudah memberi makan orang miskin hari ini?”

فَمَنْ عَادَ مِنْكُمُ الُيَومَ مَرِيْضاً

“Siapa yang sudah menjenguk orang sakit hari ini?”

Ketika empat pertanyaan ini diajukan oleh Nabi shalallahu ‘alahi wa salam kepada para sahabat, ternyata tidak ada satupun dari mereka yang menyatakan diri telah mengerjakannya kecuali hanya satu orang sahabat saja. Sahabat tersebut adalah Abu Bakar as-Siddiq radhiyallahu ‘anhu.

Maka ketika Rasulullah selesai bertanya tentang empat hal  dan hanya Abu Bakar seorang diri yang menyatakan telah mengamalkannya, maka kemudian Nabi shalallahu ‘alahi wa salam menutup sabdanya dengan kalimat:

مَا اجْتَمَعْنَ فِي أمْرِئٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Tidaklah berkumpul (amalan-amalan ini) pada diri seseorang kecuali ia akan masuk Surga.” (HR. Muslim)

Keutamaan keempat Amalan dalam hadist ini

Kaum muslimin, jamaah shalat Jumat rahimakumullah.

Empat amalan yang disebutkan dalam hadist di atas adalah amalan-amalan sederhana yang bisa dikerjakan dalam keseharian. Dan peluang-peluang untuk mengamalkannya begitu mudah dan dekat dalam kehidupan kita.

Amalan-amalan tersebut terlihat sangat sederhana akan tetapi memiliki keutamaan yang besar.

Pertama, puasa sunnah.

Tentang puasa sunnah Nabi shalallahu ‘alahi wa salam bersabda tentang keutamaannya, dari Abi Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda:

مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بَعَّدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا

Barangsiapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah, Allah akan jauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh tahun perjalanan.” (Muttafaq ‘alaih)

Kedua, mengiringi jenazah.

Keutamaan mengiringi jenazah berdasarkan hadist dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:

مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّيَ فَلَهُ قِيرَاطٌ وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ

“Barangsiapa yang mengiringi jenazah sampai dishalatkan maka baginya pahala satu qirath, dan barangsiapa yang mengiringi jenazah sampai dikuburkan, maka baginya pahala dua qirath. Ada seorang sahabat yang bertanya, ‘Apa itu dua qirath?’ Rasulullah bersabda, ‘(pahala) seperti dua gunung besar’. “ (HR. Muttafaq ‘alaih))

Ketiga, memberi makan orang miskin

Keutamaan memperjuangkan nasib orang miskin termasuk amalan yang besar sebagaimana sabda Nabi shalallahu ‘alahi wa salam:

السَّاعِي عَلَى الْأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِينِ كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ الْقَائِمِ اللَّيْلَ الصَّائِمِ النَّهَارَ

“Orang yang membiayai hidup janda dan orang miskin seperti mujahid fi sabilillah atau seperti orang yang senantiasa qiyamullail dan puasa.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

Dan ini termasuk dari bagian amalan membantu saudara muslim yang sedang kesulitan, dan hal tersebut merupakan keutamaan. Rasulullah bersabda:

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَة

“Barangsiapa menghilangkan satu kesulitan atas seorang mukmin, Allah akan hilangkan kesulitan atasnya pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan urusan seseorang yang terlilit hutang, Allah akan mudahkan urusannya di dunia dan di akhirat.” (HR. Muslim, dari Abu Hurairah)

Keempat, Menjenguk Orang Sakit.

Menjenguk orang sakit juga merupakan amalan dengan pahala dan keutamaan yang besar. Dari sahabat ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَعُودُ مُسْلِمًا غُدْوَةً إِلاَّ صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ ، وَإِنْ عَادَهُ عَشِيَّةً إِلاَّ صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ ، وَكَانَ لَهُ خَرِيفٌ فِي الجَنَّةِ

“Tidaklah seorang muslim mengunjungi saudara muslimnya (yang sakit) di pagi hari melainnkan ada tujuh pulu ribu alaikat yang mendoakannya hingga petang hari. dan jia ia mengunjunginya di petang hari, akan ada tujuh puluh ribu malaikat yang mendoakannya hingga pagi hari. Dan disiapkan baginya taman di Surga.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani.)

Kaum muslimin, jama’ah Shalat Jumat rahimakumullah.

Empat amalan ini begitu terlihat sederhana dan mudah akan tetapi  amalan-amalan ini sering sekali diabaikan oleh kaum muslimin. Padahal semuanya memiliki keutamaan dan pahala yang besar di sisi Allah.

Bahkan di antara para sahabat, hanya sahabat Abu Bakar as-Siddiq yang mampu mengerjakan semuanya dalam satu hari. Di mana sahabat lainnya belum sempat untuk mengamalkannya.

Salah satu hikmah besar dari teladan yang diperankan oleh Abu Bakar as-Siddiq adalah bagaimana menjadi seorang mukmin yang tanggap dan sigap melihat peluang untuk beramal shalih. Bahkan saat para sahabat lainnya, belum terfikir akan mengerjakan hal tersebut, Abu Bakar telah berada di barisan paling depan sebagai orang yang mengamalkannya.

Kaum muslimin yang semoga dirahmati oleh Allah.

Demikian khutbah jumat pada siang hari ini, semoga khutbah yang disampaikan bisa memicu dan memacu kita untuk menjadi seperti Abu Bakar as-Siddiq yang selalu terdepan dalam beramal shalih. Dan selalu ‘lapar’ dalam mengumpulkan pahala lewat amal-amal ketaatan.

Semoga Allah Ta’ala anugerahkan kita kesabaran dan keistiqomahan dalam meniti jalan ketaatan sebagaiamana jalan yang ditempuh para sahabat dan orang-orang shalih setelah mereka.

  بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ؛ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. نَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ،

أَمَّا بَعْدُ،

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى الله عَزَّ وَجَلَّ والتَّمَسُّكِ بِهَذَا الدِّينِ تَمَسُّكًا قَوِيًّا. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَيْطَانِ الرَجِيْمِ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ.

اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تَحُوْلُ بِهِ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيْكَ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِنْ اليَقِيْنِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا،

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَناَ دِينَناَ الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِناَ وَأَصْلِحْ لنَاَ دُنْيَاناَ الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُناَ وَأَصْلِحْ لَناَ آخِرَتَناَ الَّتِيْ فِيْهَا مَعَادُناَ وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَناَ فِيْ كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لُناَ مِنْ كُلَّ شَرٍّ.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِن الخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْناَ مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْناَ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ.

اللَّهُمَّ إِنّاَ نَسْأَلُكَ الجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ. وَنَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِناَ خَيْرًا.

الَلَّهُمَّ إِناَّ نَسْأَلُكَ الَّذِيْ هُوَ خَيْرٌ لَناَ فِيْ عَاقِبَةِ الأُمْورِ الَلَّهُمَّ اجْعَلْ آخِرَ مَاتُعْطِيْنَا مِنَ الخَيْرِ رِضْوَانِكَ وَالدَّرَجَاتُ العُلىَ مِنْ جَنَّاتِ النَّعِيْمِ.

فَاللهم أَسْعِدْ فِي هَذَا الْعِيْدِ قُلُوْبَنَا وَفَرِّجْ هُمُوْمَنَا وَأَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ فِي كُلِّ مَكَانٍ..

وَصَلَّ اللهم عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

.
Jangan lupa klik tombol share di bawah, Semoga Bermanfaat!
Terimakasih, Jazakumullah Khairan, Barakallahu Fiikum.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *