Materi Khutbah Jum’at
Berlomba Meraih Surga
Oleh: Ust. Fajar Jaganegara, S.Pd.I
Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
قال الله تعالى: يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
وقال رسول الله :إِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ
Kaum Muslimin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah
Allah Ta’ala memiliki sifat Adil atas setiap hamba-Nya, tidak ada satupun yang Allah dzalimi di antara mereka. Setiap amal manusia akan menuai balasan, dan Allah akan memberikan balasan sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. Allah mengisyaratkan hal ini dalam banyak firman-Nya yang di antaranya,
وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِمَّا عَمِلُوا وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
“Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (sesuai) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am : 132)
Imam al-Qurthubi menjelaskan, bahwa kelak pada hari kiamat Jin dan Manusia akan diberi balasan sesuai dengan amal mereka. Orang-orang yang mentaati Allah akan ditempatkan di Surga dan yang durhaka akan disiksa di Neraka. Ayat ini juga menjelaskan bahwa pahala yang Allah siapkan juga bertingkat-tingkat, sesuai dengan amal ketaatan yang dikerjakan. (al-Jami’ Li Ahkami al-Quran)
Dalam ayat lainnya, Allah juga menyebutkan tentang hal senada. Allah berfirman:
هُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ اللَّهِ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ
“(Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah, dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali-‘Imran : 163)
Setiap orang memiliki kedudukan yang berbeda dengan yang lainnya sesuai dengan amal-amal mereka. Maka orang-orang yang beramal karena mencari ridha Allah, diberi keluasan pada mereka untuk menggapai kedudukan yang tinggi di sisi Allah, dan Allah memberikan kepada mereka karunia-Nya sesuai dengan amal perbuatan mereka. (Abdurrhaman as-Sa’di, Taisir Karim ar-Rahman, 155)
Kaum Muslimin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah mengisyaratkan bahwasanya surga itu bertingkat-tingkat. Di antaranya adalah sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إِنَّ فِي الجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ، أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ، فَاسْأَلُوهُ الفِرْدَوْسَ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الجَنَّةِ وَأَعْلَى الجَنَّةِ – أُرَاهُ – فَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الجَنَّة
“Sesungguhnya di surga itu ada seratus derajat (kedudukan) yang Allah menyediakannya buat para mujahid di jalan Allah dimana jarak antara dua derajat seperti jarak antara langit dan bumi. Untuk itu bila kalian minta kepada Allah maka mintalah surga firdaus karena dia adalah tengahnya Surga dan yang paling tinggi. Aku pernah diperlihatkan bahwa di atas Firdaus itu adalah singgasanannya Allah Yang Maha Pemurah di mana darinya mengalir sungai-sungai Surga.” (HR. Bukhari, no. 2790)
Hadits ini menjelaskan kepada kita bahwa Surga yang Allah janjikan memiliki tingkatan, sesuai kadar amal perbuatan, kesungguhan dan ketaatan masing-masing hamba kepada-Nya.
Begitupula Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam memberikan tuntunan kepada umatnya perihal meminta Surga, beliau memerintahkan kita untuk meminta Surga yang paling tinggi; Surga Firdaus. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ، فَاسْأَلُوهُ الفِرْدَوْسَ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الجَنَّةِ وَأَعْلَى الجَنَّةِ
“Apabila kalian minta kepada Allah maka mintalah surga firdaus karena dia adalah tengahnya surga dan yang paling tinggi.” (HR. Bukhari no. 2790)
Kaum Muslimin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah
Jika demikian, jika Surga Allah jadikan bertingkat-tingkat dan amal para hamba juga berbeda-beda, maka hendaklah setiap mukmin mencari dan menjalankan amalan yang bisa meninggikan derajat mereka di surga serta berlomba untuk meraih balasan terbaik dari sisi-Nya,
Ada beberapa amalan yang secara sharih (jelas) dijelaskan oleh Nabi shallahu ‘alaihi wasallam memuliakan dan mengangkat derajat penduduk surga;
Pertama, Membaca dan Mengamalkan Al Qur’an
Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
“Diperintahkan kepada orang yang membaca (menghafalkan) al-Qur’an nanti, ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia membacanya dengan tartill! Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).” (HR. Ibnu Majah, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad)
Kedua, Thalabul Ilmi
Allah Ta’ala berfirman:
يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٞ
“Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Ketiga, Berjihad fi sabilillah
Allah Ta’ala berfirman:
لَّا يَسۡتَوِي ٱلۡقَٰعِدُونَ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ غَيۡرُ أُوْلِي ٱلضَّرَرِ وَٱلۡمُجَٰهِدُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡۚ فَضَّلَ ٱللَّهُ ٱلۡمُجَٰهِدِينَ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ عَلَى ٱلۡقَٰعِدِينَ دَرَجَةٗۚ وَكُلّٗا وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلۡحُسۡنَىٰۚ وَفَضَّلَ ٱللَّهُ ٱلۡمُجَٰهِدِينَ عَلَى ٱلۡقَٰعِدِينَ أَجۡرًا عَظِيمٗا
“Tidaklah sama antara orang yang beriman yang duduk (yang tidak turut berperang) tanpa mempunyai uzur (halangan) dengan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan derajat orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak ikut berperang tanpa halangan). Kepada masing-masing, Allah menjanjikan (pahala) yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar.” (QS. An-Nisa’: 95)
Inilah ketiga amalan yang bisa membantu seorang mukmin untuk meraih suga Allah yang paling tinggi derajatnya.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ؛ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
الحَمْدُ للهِ وَكَفَى والصَّلاَةُ والسَّلاَمُ عَلَى النَّبيِّ المُصْطَفَي وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ اقْتَفَى
Setelah mengetahui ketiga amalan yang bisa membantu seorang mukmin untuk meraih suga Allah yang paling tinggi derajatnya. Selanjutnya penting untuk mengetahui kunci penguatnya, yaitu berlomba-lomba dalam beramal.
Oleh karenanya dalam begitu banyak ayat Allah Subhanahu wata’ala juga memerintahkan kepada kita untuk berlomba-lomba dan bersaing. Di antaranya Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيم
“Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-Hadid : 21)
Dalam ayat lain, Allah Ta’ala berfirman:
وفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُون
“Dan untuk yang demikian itu, hendaklah orang-orang berlomba-lomba.” (QS. al-Muthaffifin: 26)
Syaikh Abdurrahman as-Sa’di menjelaskan, ayat ini menjelaskan bahwa Allah telah sediakan nikmat yang kekal di Surga nanti, maka hendaklah orang-orang beriman berlomba untuk meraihnya dengan mengerjakan amal-amal yang akan menghantarkan mereka kepada nikmat tersebut. (Abdurrahman as-Sa’di, Taisir Karim ar-Rahman, 916)
Kompetisi ukhrawi selalu terpuji, tidak tercela dan jangan mau mengalah dalam persoalan ketaatan kepada Allah Ta’ala. Karena Allah memang telah perintahkan para hamba-Nya untuk berlomba meraih Surga. Allah juga menyebutkan bahwa merupakan bagian dari karakter kenabian adalah; bersegera mengerjakan amal-amal kesholihan.
Inilah semangat yang harus melekat pada peribadi setiap kita; berlomba dalam taat demi meraih nikmat yang telah Allah janjikan kelak pada hari kiamat. Berlomba untuk meraih Surga, bersaing untuk mencari derajat yang paling tinggi di sisi-Nya.
Banyak contoh dari para sahabat Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam yang mendeskripsikan bagaimana perlombaan mereka dalam amal shaleh. Seperti persaingan Jabir bin Abdillah dengan ayahnya ketika akan berangkat ke medan Uhud. Seperti Abu Bakar dan Umar dalam infak di perang Tabuk, seperti Ukasyah bin Mihsan yang terdepan saat meminta untuk didoakan, dan lainnya.
Teladan-teladan para sahabat adalah contoh konkrit tentang adanya kompetisi dalam kebaikan dan ketaatan kepada Allah, berlomba untuk meraih Surga. Maka Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam tidak melarang mendengki dan iri, kecuali dalam kebaikan dan ketaatan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الحَقِّ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
“Tidak boleh hasad kecuali terhadap dua hal; (terhadap) seorang yang Allah berikan harta lalu dia pergunakan harta tersebut di jalan kebenaran dan seseorang yang Allah berikan hikmah lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain.” (HR. Bukhari no. 73)
Pepatah Arab menyebutkan bahwa waktu itu seperti pedang, jika kita tidak dapat memanfaatkannya, ia akan menebas kita. Kita harus menyadari bahwa setiap kita telah dijatah usia oleh Allah hidup di dunia. Dan kehidupan kita di dunia ini tidak kecuali hanya sementara.
Maka beruntunglah mereka yang selalu menjadikan setiap detik dari usianya berada dalam ketaatan dan dalam perlombaan untuk kebaikan. Merekalah orang-orang yang kelak akan memperoleh Surga yang tinggi, Surga yang penuh kenikmatan sebagai sebaik-baik balasan.
إنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتْ
اللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِينِنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِي إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ فِيهِ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ
اللهم إنا نسألك الهدى والتقى والعفاف والغنى
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Jangan lupa klik tombol share di bawah, Semoga Bermanfaat!
Terimakasih, Jazakumullah Khairan, Barakallahu Fiikum.