Tiga Kondisi Manusia di Waktu Malam
Oleh: Abu Athif, Lc –غفر الله له ولواديه-
Waktu malam adalah anugerah indah dan nikmat pelepas penat. menjadi waktu rehat bagi badan setelah beramal di siang hari dengan panas yang menyengat. Malam adalah saat tepat untuk berkhalwat dengan Rabb penguasa jagat. raya saat istimewa untuk bertaubat. membuka hati yamg selama ini tertutup rapat. menggapai rahmah Sang Ar Rahman yang sempat tersendat.
Ternyata ketika malam tiba, ada tiga ragam manusia. seorang sahabat Nabi yang mulia Salman Al-Farisi -radliyallah ‘anhu- pernah berkata: “Ketika manusia telah usai dari shalat isya, mereka tergolong menjadi tiga kondisi. Pertama, mereka mendapatkan pahala dan tidak mendapatkan dosa. Kedua, mereka ada yang mendapatkan dosa dan tidak mendapatkan pahala. Ketiga, mereka tidak mendapatkan apa-apa (tidak pahala dan tidak pula dosa).”
lalu Thariq bin Syihab bertanya kepada beliau: “Siapakah orang yang mendapatkan dosa dan tidak mendapatkan pahala?” Salman menjawab; “Orang yang shalat Isya dan mengambil kesempatan di kegelapan malam dan kelengahan manusia untuk berbuat maksiat”.
“Dan orang yang mengambil kesempatan dari kelengahan manusia dan kegelapan malam untuk shalat dan menegakkan malamnya dengan ketaatan, maka dia lah orang yang mendapatkan pahala dan tidak mendapatkan dosa”. “Sementara orang yang langsung tidur, maka dia lah orang yang tidak mendapatkan apa-apa (tidak dosa dan tidak pula pahala)”.
Pertanyaannya di manakah kita dari tiga kondisi manusia ketika malam tiba?
Ya Rabb, tolonglah hamba untuk selalu mengingat-Mu, mensyukuri-Mu dan selalu dalam beribadah kepada-Mu.
–(Himayah Foundation)–