Status Darah Setelah Keguguran

Pertanyaan

Assalamualaikum… mau bertanya; Alhamdulillah ‘ala kully haal. Saya baru saja mengalami keguguran pada usia kehamilan dua pekan, apakah dibolehkan shalat dan apakah darah yang keluar disebut darah haid?

Jawaban

Alhamdulillah was shalatu wassalamu ‘ala rasulillah.

Pertama kami turut mendoakan agar ibu mendapat  pahala atas musibah ini dan diberi ganti dengan yang lebih baik.

Pertanyaan ini berkaitan tentang status darah yang keluar pasca keguguran, apakah termasuk darah nifas, haid ataukah tidak.

Perlu diketahui bahwa patokan status darah wanita yang keluar pasca keguguran ditentukan pada bentuk dan usia janin. Para ulama membuat perincian sebagai berikut:

Pertama, 80 hari pertama usia kehamilan. Apabila terjadi keguguran tatkala janin masih berbentuk zigote sebelum 40 hari, atau masih berbentuk embrio (pada 40 hari kedua), ulama sepakat bahwa status darah ini adalah darah penyakit (istihadhah). Bukan darah haid dan bukan pula dari nifas. [Durus wa Fatawa Al-Haram Al-Makki, Syaikh Ibnu Utsaimin, 3/266]

Maka dari itu jika wanita berpuasa maka puasanya sah, jika melaksanakan shalat maka shalatnya adalah sah, boleh bagi suaminya untuk menyetubuhinya dan tidak ada dosa baginya.

Kedua, 81-120 hari usia kehamilan. Apabila Terjadi kegururan ketika janin telah berbentuk Mudhghah (40 ketiga). Maka harus mememastikan apakah janin telah membentuk rupa manusia atau belum.

Jika belum berbentuk rupa manusia, seperti adanya tangan, kaki dan kepala hanya berbentuk gumpalan daging maka darah yang keluar masih dihukumi sebagai darah penyakit (istihadhah).

Namun jika telah berbentuk rupa manusia maka darah yang keluar dihukumi sebagai darah nifas.

Ketiga, 121-ke atas. Ketika kehamilan sudah berusia 121 ke atas maka ruh telah ditiupkan padanya. Dan rupanya sudah membentuk, maka jika terjadi keguguran pada masa ini, ulama sepakat bahwa darah yang keluar adalah darah nifas. dan berlaku hukum-hukum nifas. Seperti tidak boleh shalat, puasa dan dilarang bagi suami untuk menyetubuhinya. (fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah: 21/437)

Jadi darah yang keluar pasca keguguran dikatagorikan sebagai darah nifas jika janin telah berbentuk rupa manusia, namun jika belum berbentuk maka tidak dikatagorikan sebagai darah nifas.

Dari pemaparan di atas jelas bahwa darah yang keluar saat terjadi keguguran di usia kehamilan dua pekan tidak dihukumi sebagai darah nifas atau haid, namun hanya darah penyakit (istihadhah). wallahu a’lam.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *