Ketika menjalani kehidupan ibadah ini perkara penting yang harus diperhatikan adalah bagaimana seorang hamba mampu memperbaiki niatan hidupnya, niatan untuk meraih impian, menjalani berbagai aktivitas dan kegitan.
Karena dengan benarnya niat, seseorang akan mampu dan mudah meraih impian dan mencapai berbagai target yang diinginkan. Ketika seseorang memiliki impian untuk menjadi seorang alim yang bermanfaat bagi umat, maka perkara pertama yang harus dia cek dan perhatikan adalah tentang niatnya. Saat belajar dia harus membersihkan niatnya dan memperbagus usahanya. Ketika seseorang hendak meraih impian untuk bertemu Allah di barisan syuhada’ (orang-orang mati syahid) maka niatannyalah yang menentukan tercapai atau tidaknya hal itu.
Marilah perhatikan sabda Rasulullah yang terdapat dalam sebuah riwayat,
عن شداد بن الهاد أن رجلا من الأعراب جاء إلى النبي صلى الله عليه وسلم فآمن به واتبعه ثم قال أهاجر معك فأوصى به النبي صلى الله عليه وسلم بعض أصحابه فلما كانت غزوة غنم النبي صلى الله عليه وسلم سبيا فقسم وقسم له فأعطى أصحابه ما قسم له وكان يرعى ظهرهم فلما جاء دفعوه إليه فقال ما هذا قالوا قسم قسمه لك النبي صلى الله عليه وسلم فأخذه فجاء به إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقال ما هذا قال قسمته لك قال ما على هذا اتبعتك ولكني اتبعتك على أن أرمى إلى هاهنا وأشار إلى حلقه بسهم فأموت فأدخل الجنة فقال إن تصدق الله يصدقك فلبثوا قليلا ثم نهضوا في قتال العدو فأتي به النبي صلى الله عليه وسلم يحمل قد أصابه سهم حيث أشار فقال النبي صلى الله عليه وسلم أهو هو قالوا نعم قال صدق الله فصدقه ثم كفنه النبي صلى الله عليه وسلم في جبة النبي صلى الله عليه وسلم ثم قدمه فصلى عليه فكان فيما ظهر من صلاته اللهم هذا عبدك خرج مهاجرا في سبيلك فقتل شهيدا أنا شهيد على ذلك
Dari sahabat Syaddad bin Haad ia menceritakan bahwa orang Arab Badui datang menemui Nabi saw untuk mengucapkan syahadat, mengikuti beliau, dan berkata “Aku ingin berhijrah bersamamu.” Maka Rasulullah berpesan kepada beberapa sahabatnya (untuk membawanya hijrah). Pada suatu peperangan Nabi memperoleh ghanimah, saat pembagian ghanimah dan orang badui itu pun mendapat bagian. Ketika para sahabat membawakan harta ghanimah itu kepadanya, ia bertanya: “Apa ini?” ini adalah bagian yang Nabi berikan kepadamu, Jawab para sahabat. Maka ia membawanya menghadap Nabi dan bertanya, “Apa ini?” Beliau menjawab: “Bagian dariku untukmu.” Orang Badui itu pun berkata, “Bukan karena ini aku mengikutimu, akan tetapi aku mengikutimu agar aku mati dengan sebatang panah menembus leherku (sambil menunjuk lehernya) sehingga aku bisa masuk Jannah.” Rasulullah bersabda, “Jika niatmu benar karena Allah, niscaya Allah akan mewujudkan niatanmu.”
Berlalulah beberapa saat, hingga pada suatu peperangan orang badui itu gugur dengan tutusan panah tepat di lehernya, dan dibawa ke hadapan Nabi, dan beliau bertanya, “Apakah dia orang yang berkata, ‘bukan karena ini aku mengikutimu…’ para sahabat menjawab, ‘Iya’ Maha Benar Allah dan Allah telah membenarkan niatnya. Kemudian Nabi mengkafaninya menggunakan jubah beliau dan menshalatkannya, salah satu do’a yang beliau panjatkan adalah, “Ya Allah, ini adalah hamba-Mu, ia berhijrah di jalan-Mu, lalu ia terbunuh sedang aku menjadi saksinya.” (HR. Nasa’i )
Masyallah… betapa dahsyat dan besarnya kekuatan niat sehingga mampu mewujudkan sebuah impian. Tidak jarang kita mendengar kisah seputar hal ini, salah satunya adalah kisah yang ada di kampung halaman saya, tentang seorang wanita yang telah sepuh, memiliki niatan besar untuk ibadah haji, namun usaha sehari-harinya adalah jualan pisang keliling kampung, satu persatu rumah dia ketuk untuk menawarkan barang jualannya. Ketika ibu itu menawarkan jualannya di rumahku, ibuku bertanya kepadanya, “Mbok, mengapa njenengan tidak istirahat saja karena sudah tua, biar anak-anakmu yang mencari nafkah, namun apa jawaban ibu itu? “Aku ingin naik haji jeng.” Jika dilihat dari usaha sehari-hari ibu itu, sangat jauh dan lama baginya mewujudkan impiannya. Namun karena benarnya niatan si mbok Allah mewujudkan impiannya. Hingga pada suatu ketika ada seorang dermawan yang menemuinya dan melengkapi uang tabungannya untuk naik haji. Masyallah…
Maka saya ingin menekankan sabda Rasulullah, “In tashduqillaha yashduqka.” Jika niatmu benar karena Allah, niscaya Allah akan mewujudkan niatanmu.
Terhadap masalah apapun dalam kehidupan dunia ini kehadiran niatan yang benar dan jujur sangat penting, ketika menuntut ilmu perbaikilah niatan, ketika berdakwah perbaikilah niatan, ketika berjihad perbaikilah niatan, ketika mencari ma’isyah maka perbaikilah niatan. Semoga dengan benar dan jujurnya niatan kita Allah mengabulkan dan mewujudkan impian menjadi kenyataan.