Pengikut Asma’ Binti Marwan : Wanita Penghina Islam Lewat Puisi
Detasemen Umair bin Adi merupakan detasemen yang dilepaskan oleh Rasulullah salallahu alaihi wa sallam menuju di kediaman Asma binti Marwan dari Bani Umayyah bin Zaid. Dia adalah wanita Yahudi yang senantiasa mencela Islam serta mencaci maki Rasulullah salallahu alaihi wa sallam dengan puisi-puisi yang biasa didendangkannya. Pelepasan detasemen ini dilakukan pada malam hari tanggal 25 Ramadhan.
Di penghujung malam tersebut, ketika Asma sedang terlelap bersama dengan beberapa orang anaknya, Umair bin Adi mengendap-endap masuk ke dalam rumahnya. Karena Umair bin Adi merupakan sahabat yang rabun penglihatannya, maka ia terlebih dahulu meraba-raba.
Didapatinya salah seorang anak Asma yang sedang menyusu, maka ia segera menjauhkannya. Kemudian Umair menancapkan pedangnya di dada wanita pembuat puisi tersebut hingga tembus ke punggungnya.
Tugas Umair bin Adi telah ditunaikan dengan baik. Umair segera kembali ke Madinah, menyempatkan shalat shubuh berimamkan Rasul salallahu alaihi wa sallam . Seusai shalat, Rasul bertanya kepadanya, “Apakah kamu berhasil membunuh putri Marwan si penghina Islam itu?” Umair menjawab, “Iya. Apakah ada diyat yang harus aku bayar wahai Rasul?” Rasul bersabda, “Tidak ada. Karena dia mati disebabkan tusukan tombak”.
Hari ini titisan Asma’ binti Marwan muncul kembali dengan mengaku sebagai seorang muslimah, ia menulis dan menyenandungkan puisi dengan percaya diri, ia hina syiar-syiar Islam, mulai dari cadar dan suara Adzan.
Memang zaman sudah berganti akan tetapi motifnya sama, akankah kita diam dan tidak malu dengan Sahabat Umair bin Adi, yang hatinya marah tatkala melihat syari’at dihinakan dan diperolok-olok. Wallahu a’lam.
Referensi:
1. Dr. Syauqi Abu Khalil, Atlas as-Sirah an-Nabawiyah (Damaskus : Darul Fikr, 2003)
2. Ibnu Sayyid an-Nass, ‘Uyunul atsar (Bairut : Darul Qalam)
3. Ibnu Sa’ad, Ghazawat ar-rasul wa sarayahu.