Menghalau Galau

Menghalau Galau

Apa kabar sahabat madina? alhamdulillah dengan karunia Allah madina bisa menemani kamu  semua belajar Islam dan berbagai solusi terhadap persoalan yang kamu hadapi. Kali ini madina akan membahas tentang galau. Soalnya masing sering bermunculan status galau di segala lini sosmed, baik facebook, tweeter,dll. Oya, kalau dilihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), galau itu artinya sibuk beramai-ramai, sangat ramai atau kacau tidak karuan (pikirannya). Tapi kalau kita cari di internet jadi banyak macamnya. Salah satu maknanya adalah suatu keadaan di mana kita memikirkan suatu hal secara berlebihan, bingung apa yang harus dilakukan dengan suatu hal ini –dengan pikirannya sendiri sehingga menimbulkan efek emosi melabil, pikiran pusing, dan mendadak insomnia.

Remaja muslim sebenarnya tidak layak memelihara sifat galau. Daripada memelihara galau mending memelihara kambing, kan bisa dibuat sate atau rendang. Kalo memelihara galau tidak ada hasilnya, baik di dunia maupun di akhirat. Paling-paling kamu cuma bisa bengong di rumah sambil menulis status yang bikin temen, kerabat, dan saudara kamu berbelas kasihan kepadamu. Kamu pengen cerita kepada dunia bahwa kamu sedang sedih dan putus asa. Ah cemen.

Dalam kehidupan ini kita pasti akan mengalami masalah baik kecil maupun besar. Kamu bahkan perlu tahu bahwa ada orang lain yang punya masalah lebih besar dari kamu. Kalau kamu galau cuma gara-gara tak punya pacar, atau baru diputusin  sama pacar kamu, mending ke laut aja. Segitunya amat kehilangan pacar yang bukan apa-apa kamu, yang cuma bisa nambahin saldo dosa di rekening kamu. Emang apa yang udah diambil pacar kamu sampai kamu segalau itu? Keperawanan? Ups, na’udzubillah. Coba deh liat temen-temen kita di Suriah atau di Pelestina. Mereka tetap tegar dan anti galau meskipun kehilangan orang tua, saudara, tempat tinggal, bahkan sebagian angota badan mereka. Mereka punya iman takwa yang dengannya Allah kasih jalan keluar buat mereka. Dan, hidup itu wajar kalau diuji, tapi kita harus hadapi kenyataan. Yang harus kita lakukan adalah kreatif mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah kehidupanmu.

Banyak hal yang akan terlewat dari kehidupan kamu bila sedikit saja terkena masalah kemudian kamu menggalau berlama-lama. Sekolah kamu bakal berantakan, persahabatan kamu bakal renggang, dan yang paling parah ketika ibadah kamu ikut berantakan.

 

Tak Perlu Segalau Itu

Allah sudah banyak ngasih nikmat buat kita yang kadang tidak kita sadari. Ketika satu saja nikmat yang diambil dari kita, masih banyak nikmat lain yang ngantri buat diinget dan disyukuri. Ketika Allah ngasih sedikit masalah, bahkan Allah juga ngasih solusi. Jadi seberat apapun masalah yang dihadapi, nggak perlu berkeluh kesah dan putus asa, justru seharusnya kita tambah deket sama Allah.

Jadi, nggak ada alasan untuk galau. Allah udah ngasih begitu banyak kenikmatan bagi kita. Ngapain juga kudu nulis status di facebook: “Sedih, pacar gue ninggalin gue… gue pingin mati aja.” Wah cemen abis. Atau nge-twit gini: “Kenapa ya Tuhan selalu memberi kesedihan kepadaku.” Astaghfirullah. Jangan sampe deh kita nulis yang begituan. Sekali saya ingetin. Kalau yang membuat kamu galau itu pacarmu, segera buang deh pacar kamu sejauh-jauhnya sambil dimasukin karung biar nggak balik-balik lagi. hehe…

 

‘Curhat’ sama Allah

Sebagai remaja muslim tidak pantas kalau kita berkeluh kesah, putus asa, dan mengumbar kegalauan kamu ke senatero penduduk bumi. Cukup Allah saja sebagai tempat kamu berkeluh kesah. Orang lain belum tentu bisa membantu semua kesulitanmu, sementara Allah pasti akan menolongmu. Jadi selalu ingat Allah di kala hatimu galau.

Allah berfirman, “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram.” (Qs. Ar-Ra’d: 28)

Salah seorang ulama salaf berkata, “Sungguh kasihan orang-orang yang cinta dunia, mereka (pada akhirnya) akan meninggalkan dunia ini, padahal mereka belum merasakan kenikmatan yang paling besar di dunia ini.” Maka ada yang bertanya: “Apakah kenikmatan yang paling besar di dunia ini?”, ulama ini menjawab: “Cinta kepada Allah, merasa tenang ketika mendekatkan diri kepada-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, serta merasa bahagia ketika berdzikir dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya” (Dinukil oleh Imam Ibnu Qayyim rahimahullah dalam kitab Ighatsatul lahfan: 1/72)

Bertakwalah kepada Allah insyallah masalah yang kita hadapi ada jalan keluarnya dan tawakkallah kepada Allah insyallah dia akan mencukupkan keperluan kita. Sebagimana alam firman-Nya, “Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (Qs. Ath-Thalaq: 2-3)

Dalan ayat ini ada janji Allah yang wajib kita percayai. Jadi stop galau atas segala kesimpitan dan kesusahan  yang kamu hadapi. Takwa dan tawakkal kepada Allah akan menentramkan pikiran dan perasaan kita. Tetap berdoa kepada-Nya minta dimudahkan dalam segala urusan kehidupan kita. Insyallah ada jalan keluarnya.

 

Menghalau galau

Terakhir, ada sedikit tips praktis yang insyallah bisa membantu kamu ngilaingin galau dari kang Oleh Solihin, penulis buku best seller, “Jangan Jadi Bebek”:

Pertama, Jangan putus asa. Kegagalan bukanlah akhir segalanya. Realistis saja. Ibarat dua sisi mata uang, kalo yang satu adalah kegagalan maka sisi lainnya adalah keberhasilan. Jadi, masih ada kesempatan untuk mencobanya lagi. Maju terus pantang mundur dan jangan galau.

Kedua, Belajar dari kesalahan. Hidup ini penuh dinamika. Kemarin kita boleh gagal, tapi esok masih ada kesempatan untuk sukses. Itu sebabnya, pelajari kenapa kita gagal. Mungkin ada kesalahan yang kita lakukan. Mending pelajari dan perbaiki kesalahan itu ketimbang ngumbar galaumu.

Ketiga, Galang dukungan. Nggak, usah malu untuk meminta dukungan dari pihak lain. Apalagi jika kekuatannya bisa memperbaiki kegagalan dan kegalauan kita. Kita bisa lakukan itu untuk meningkatkan semangat dan kinerja kita. Jadi gandeng teman, ortu, guru dsb untuk membantu atasi kegalauanmu selama ini.

Keempat, Baca biografi orang yang sukses dalam hidupnya. Kamu bisa baca kisah para sahabat Rasulullah dan juga orang-orang sukses jaman kiwari. Siapa tahu bisa tambah bikin semangat. Cobalah.

Maka, daripada galau mendingan buruan nyadar, segera berkemas untuk belajar.

Sumber: majalah arrisalah edisi 152 *dengan sedikit perubahan kalimat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *