Menghafal Al-Qur’an Adalah Sebuah Mukjizat

Menghafal Al-Qur’an Adalah Sebuah Mukjizat

Tidak dapat diragukan bahwa menghafal Al-Qur’an adalah sebuah mukjizat. Ya, benar-benar sebuah mukjizat, karena ada ribuan atau bahkan jutaan di antara umat Islam yang mengafal kitab ini. Meski Al-Qur’an halamannya tebal, surahnya banyak, dan ayat-ayatnya serupa satu sama lain.

Belum pernah saya mengetahui sebuah kitab pun di muka bumi ini, entah kitab samawi ataupun bukan, yang dihafal manusia dalam bentuk seperti ini. Ini merupakan keistimewaan satu-satunya yang Allah berikan kepada Al-Qur’an.

Anda akan semakin terperanjat ketika melihat sebagian kelompok kaum muslimin yang sama sekali tidak pernah terbayang untuk menghafalkan Al-Qur’an, namun mereka benar-benar hafal!

Anak-anak di bawah sepuluh tahun dan kadng di bawah tujuh tahun, sudah hafal Al-Qur’an di usia sedini itu! Padahal, kata-kata yang mereka baca umumnya belum mereka fahami maknanya.

Anda juga bisa menemukan banyak sekali kalangan buta huruf yang tidak bisa baca tulis, hafal kitab yang luar biasa ini hanya dengan mendengar.

Begitu juga dengan mereka yang tidak mendapat nikmat penglihatan, Allah menggantinya dengan nikmat Al-Qur’an. Meski mereka ini tidak bisa melihat mushaf ataupun menghafal bentuk mushaf, namun Allah membuat mereka mempu menghafal Al-Qur’an sebagai wujud karunia-Nya dengan bentuk yang mungkin lebih kuat dari mereka yang bisa melihat dengan benar dan tajam.

Lebih mengherankan lagi, tidak sedikit orang yang sama sekali tidak bisa berbahasa Arab, mampu menghafal Al-Qur’an dan dengan bentuk yang jauh lebih bak dari kebanyakan orang Arab asli yang berbicara dengan bahasa Arab.

Ini semua mengisyaratkan bahwa kemudahan menghafal Al-Qur’an adalah mukjizat ilahi dan tanda kebesaran rabbani.

Maha benar Allah yang berfirman:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

“Sesungguhnya Kami-lah yag menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al Hijr: 9)

Media terbesar untuk menjaga Al-Quran di bumi adalah dihafal dalam hati kaum lelaki, wanita, dan anak-anak. Inilah tempat-tempat terpercaya yang tidak bisa digapai musuh ataupun pendengki.

Pernah ada suatu masa yang dilalui kaum muslimin yang saat itu Islam diperangi, kitab-kitab Al-Qur’an dibalas, namun Al-Qur’an tetap bertahan di dalam dada. Seperti yang pernah terjadi di Republik Islam saat dijajah Uni Soviet. Mereka membakar semua mushaf, menghukum mati siapa pun yang kedapatan menyimpan mushaf di rumah ataupun di tempat kerja.

Meksi demikian, penduduk negera tersebut tetap menjaga Al-Qur’an di dalam dada dan mereka sebarkan dari orang ke orang melalui pendiktean. Mereka mempelajari Al-Qur’an di tempat-tempat persembunyian, gua, parit-parit besar, dan lainnya. Hari-hari pun berlalu, kezaliman Rusia lenyap, namun Al-Qur’an tetap terjaga di dada kaum Muslimin.

Maha Besar Allah kala berfirman:

بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ

“Sebenarnya, Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat kami kecuali orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Ankabut: 49)

 

Disadur dari buku Orang Sibuk pun Bisa Hafal Al-Qur’an, Dr. Raghib As Sirjani

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *