Melafadzkan niat shalat, bid’ahkah?
Pertanyaan :
Assalaamu’alaikum Ustadz, apa melafazkan niat sholat itu bid’ah?
Jawaban :
Alhamdulillah, wa ba’du.
Masalah melafadzkan niat shalat merupakan hal yang diperselisihkan para ulama sejak lama.
Namun hal yang disepakati oleh seluruh ulama madzhab adalah niat tempatnya di hati, hal ini sebagaimana yang dinukil oleh Ahmad bin Abdul Harim Abul Abbas Al Haroni dalam Majmu’ Fatawanya.
Sehingga bagi mereka yang akan shalat cukup berniat dalam hati. Meski sebagian ulama dari madzhab Malikiyah dan Syafi’iyah ada yang membolehkan melafadzkan niat shalat jika masih ragu-ragu atau untuk menguatkan niatnya.
Salah satu kalimat Imam Al-Syirbini dalam Mughni Al-Muhtaj,
( ويندب النطق ) بالمنوي ( قبل التكبير ) ليساعد اللسان القلب ولأنه أبعد عن الوسواس
“(dan disunnahkah melafadzkan) apa yang diniatkan (sebelum takbir) untuk lisan membantu hati dan itu juga berguna untuk menjauhkan keragu-raguan (was-was).” (Mughni Al-Muhtaj 1/150)
Wal hasil, ketika seseorang yang hendak shalat tidak merasa ragu-ragu untuk berniat dalam hati maka tidak boleh melafadzkan niat. Sebagaimana tidak boleh bagi seseorang berkeyakinan bahwa shalat tidak sah jika belum melafadzkan niat, dan jika ada orang yang berkeyakinan seperti ini maka ia terjerumus dalam perkara bid’ah. wallahu a’lam.