Kunci Sukses Mendidik

Kunci Sukses Mendidik

Sebagaimana telur tidak akan menjadi ayam jika tidak dierami induknya atau dimasukkan mesin penetas, begitu juga seorang anak dan murid tidak akan menjadi alim rabbani jika tidak dierami oleh orang tua ataupun gurunya. Jika kita lihat bagaimana metode ulama dahulu mendidik muridnya, niscaya akan kita dapati bahwa mereka menaruh perhatian penuh terhadap murid tersebut, jadi intinya adalah fokus dan telaten. Imam Asy-Syafi’i ketika melihat muridnya bernama Ar-Rabi’ bin Sulaiman Al-Murodi yang mana beliau termasuk orang yang sulit memahami materi di awal-awal masa belajarnya, Imam Asy-Syafi’i berkata “Seandainya ilmu itu berbentuk makanan yang bisa kusuapkan kepadamu niscaya akan kusuapkan kepadamu”.

Ketika mengajar, seorang guru tidak diperkenankan hanya menyampaikan materi tanpa memperhatikan tingkat pemahaman seorang murid, karena bisa jadi ada murid yang tidak faham namun segan bertanya sehingga ketidak fahaman tersebut akan dia bawa sampai nanti yang kemudian akan menjadi syubhat baginya dan bagi orang disekitarnya. Oleh karena itu seorang guru haruslah bisa memahami tingkat pemahaman seorang murid dan bagaimana cara dia faham, hal ini tidak mungkin bisa didapatkan jika sang guru tidak dekat dengan murid.

Kita fahami bahwa manusia terdiri dari jasad, ruh dan otak yang masing-masing membutuhkan asupan nutrisi. Jika kebutuhan jasad sudah dipenuhi dengan makanan, olahraga dan lain sebagainya, maka sang pendidikan harus fokus memberikan suplai nutrisi bagi ruh dan otak sang murid, bukan hanya fokus pada otak saja. Semoga bermanfaat

(Dawud Munawwir)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *