Laporan Mahasiswa Kader Da’i Himayah
Oleh: Sirojuddin
الحمد لله رب العالمين و به نستعين و على امور الدنيا و الدين و الصلاة و السلام على اشرف الانبياء و المرسلين وعلى آله و صحبه اجمعين اما بعد
Segala puji bagi Allah swt yang masih melimpahkan karunia serta nikmatnya kepada kita semua sehingga kita masih diberikan kehidupan serta kemampuan yang insyaAllah kita gunakan untuk terus beribadah kepadanya dan menegakkan agamaNya
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada suri tauladan kita dan panutan kita baginda besar nabi muhammad SAW beserta para keluarga beilau para sahabatnya dan para pengikut jejak beliau hingga hari kiamat
Berkenaan dengan penetapannya virus covid 19 sebagai pandemic yang mewabah di seluruh dunia oleh WHO satu bulan yang lalu banyak negara negara yang mengambil tindakan cepat dan sigap guna mencegah dan menanggulangi penyebaran virus ini, khususnya negara negara di Eropa ini banyak dari mereka yang mengambil pelajaran dan tindakan dari negeri China yang lebih dulu tergebuk oleh virus ini, diantara mereka adalah Turki yang mengambil pelajaran dengan penerapan sistem lockdown dan social distancing guna menanggulangi penyebaran virus yang begitu cepat.
Bagaimana keadaan Turki saat masa pandemic ini?
Kasus yang terjadi per tanggal 5 Mei ini sudah terhitung lebih dari 120.000 kasus dengan angka kematian mencapai lebih dari 3000 jiwa, harga dollar pun melambung dari yang awalnya terhitung 600 lira/100$ dimasa pandemic ini sudah mencapai 700 lira/100$
Tetapi secara ekonomi dan barang barang kebutuhan pokok masih bisa terjangkau dan tidak mengalami kenaikan yang signifikan
Apa tindakan pemerintah Turki dalam rangka menghadapi pandemic ini?
Di awal awal kemunculan virus yang kasusnya masih belasan, pemerintah turki sudah mengambil langkah untuk meliburkan sekolah dan melarang peribadatan Jum’at di masjid- masjid, kemudian larangan untuk keluar rumah pun datang secara bertahap, yang awalnya hanya himbauan berubah menjadi pembatasan usia diperbolehkannya keluar bagi yang berumur 20 tahun ke atas, lalu lockdown selama tiga hari dalam satu minggu, dan bandara juga ditutup, akses keluar kota pun dijaga ketat. Karena sifat pemerintah Turki yang sigap dan transparan dalam memberikan informasi dan menanggulangi virus, meskipun kasus positif virus yang terjadi di Turki ini terbilang cukup banyak karena masuk dalam 10 besar list kasus tapi secara keadaan dan kehidupan sosial masih terkontrol dan terasa nyaman bagi kami untuk tetap disini, walhamdulillah a’la kulli hal
Bagaimana kegiatan belajar mengajar dimasa pandemic ini?
Kegiatan belajar mengajar (KBM) alhamdulillah masih aktif berjalan seperti biasa hanyasanya melalui metode yang berbeda, sekarang kami masih belajar dengan metode online dengan aplikasi smart phone dengan para masyaikh pengampu, kegiatan jami’ah dan segenap kurikulumnya pun masih bisa kami tuntaskan sebelum romadhon ini, seminggu yang lalu pun kami telah menyelesaikan ujian akhir semester 4 untuk tahun ini walhamdulillah
Nah, dibulan suci Romadhon ini untuk kegiatan jamiah (kampus) kami sudah diliburkan, dan diganti menjadi dauroh-dauroh pembacaan serta pensyarahan kitab-kitab Fiqh Syafii seperti kitab Minhaju Tholibin karya Imam Nawawi, kemudia kitab Umadah Salik karya Imam Ibnu Naqib Al Mishri, dan ini semua dilaksanakan secara online melalui aplikasi zoom, walhamdulillah
Yang Terkahir terdengar kabar bahwa insyaAllah pemerintah Turki akan mulai mengaktifkan kembali kegiatan belajar mengajar bagi seluruh sekolah dan universitas yang ada mulai bulan depan menyusul penormalisasian beberapa tempat dan toko toko yang lain yang lebih awal diaktifkan walhamdulillah
Dan semoga kita selalu diberikan rohmat serta taufiq dari Allah shubnahanu wata’ala agar tetap istiqomah dalam menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangannya demi tegaknya din ini dan memberikan mashlahat bagi islam dan ummat, billahi taufiq walhidayah wassalamu’alaikum warohamtullahi wabarokatuh.
Istanbul, 06 Mei 2020