Oleh : Syamil Robbani
Adapun keutamaan & Manfaat dari berdzikir itu sangatlah banyak. Diataranya sebagai berikut;
- Hati menjadi tenang dan tentram.
Abdur Razaq dalam kitabnya “Fiqhu Al-Ad’iyah wa Al-Adzkar” menyebutkan diatara manfaat berdzikir adalah hati dipenuhi dengan senang, ketentraman dan ketenangan. Sehingga menghapuskan segala macam kegundahan, kegelisahan dan kegalauan. Sebagaimana firman Allah;
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللهِ أَلَا بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ القُلُوبُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah, Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Tuma’ninah mempunyai dua makna; pertama, hati menjadi senang dan terhibur. Kedua, hati menjadi tenang, tentram dan hilang segala keraguan.
Bahkan dzikir bagi hati adalah indicator bahwa hati tersebut masih hidup secara hakiki. karena dzikir itu ibarat makan, gizi atau ruh bagi hati. Maka apabila seorang hamba berpaling tidak berdzikir maka sejatinya ia telah mati, sebagaimana tubuh yang kehilangan ruhnya. Maka tidak ada kehidupan bagi hati kecuali dengan berdzikir. Rasulullah ﷺ bersabda;
مثل الذي يذكر ربه والذي لا يذكر ربه مثل الحي والميت
“”Permisalan orang yang mengingat Rabbnya dengan orang yang tidak mengingat Rabbnya seperti orang yang hidup dengan yang mati.” (HR. Bukhari)
Ibnu Taimiyah juga membuat permisalan orang yang berdzikir yang diabadikan oleh muridnya Ibnul Qayyim. Beliau berkata:
الذكر للقلب مثل الماء للسمك فكيف يكون حال السمك إذا فارق الماء؟
“Permisalan dzikir bagi hati adalah seperti kebutuhan ikan terhadap air, maka bagaimana jadinya jika ikan itu tidak mendapat air?”
Maka dzikir adalah ibadahnya hati dan lisan yang tak terikat dengan waktu, akan tetapi untuk berdzikir kepada Allah dalam segala keadaan mereka baik dalam keadaan berdiri, duduk, bahkan dalam keadaan berbaring. Karena berdzikir salah satu sumber kebahagianan. Al-Hasan Al-Bashri pernah berkata:
تفقَّدوا الحلاوةَ في ثلاثة أشياء: في الصّلاة والذِّكر وقراءة القرآن، فإن وجدتم وإلّا فاعلموا أنّ الباب مغلقٌ
“carilah kenikmatan pada tiga perkara; dalam shalat, dzikir dan membaca Al-Qur’an. Apabila kalian mendapatkannya maka bersyukurlah, tapi apabila kalian tidak mendapatkanya ketahuilah bahwa pintu (untuk mendapat kenikmatan) telah terkunci.”
- Mendapat kasih sayang Allah dan Allah akan menyebut Namanya dihadapan para malaikat.
Allah berfirman:
فَٱذۡكُرُونِيٓ أَذۡكُرۡكُمۡ
“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan Ingat kepadamu.” (QS. Al-Baqarah; 152)
Ismail As-Sudi mengomentari ayat di atas:
ليس مِن عبد يذكر الله إلا ذكره الله؛ لا يذكره مؤمن إلا ذكره برحمة
“Tidaklah seorang hamba mengingat Allah, kecuali pasti Allah akan mengingatnya, dan tidaklah seorang mukmin mengingat-Nya kecuali pasti Allah akan mengingatnya (merahmatinya).”
Begitu pula Imam Abu Ja’far Ath-Thabari dalam kitabnya berkata :
فَاذْكُرُونِي أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ بِطَاعَتِكُمْ إِيَّايَ فِيمَا آمُرُكُمْ بِهِ وَفِيمَا أَنْهَاكُمْ عَنْهُ، أَذْكُرْكُمْ بِرَحْمَتِي إِيَّاكُمْ وَمَغْفِرَتِي لَكُمْ
“Maka Ingatlah Aku! Wahai orang-orang Mukmin, dengan dengan ketaatan kalian pada perintah-Ku dan dengan menjauhi segala larangan-Ku. Maka Aku akan mengingat kalian dengan kasih sayang-Ku dan ampunan-Ku.”
Rasulullah ﷺ juga menyebutkan dalam hadist bahwa Allah akan menyebut Namanya dihadapan para malaikat.
من ذكرني في نفسه ذكرته في نفسي ومن ذكرني في ملإ من الناس ذكرته في ملإ أكثر منهم وأطيب
“Barangsiapa mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku dan barangsiapa mengingat-Ku dalam sekumpulan manusia maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih banyak dari mereka dan lebih baik dari mereka.” (HR. Ahmad)
- Amalan yang utama sekaligus penolak bala
Dzikir itu adalah termasuk amalan yang utama yang dikerjakan seorang muslim dan menjadi penolak bala yang menyelamatkannya dari adzab Allah. Sebagaiman hadist Rasulullah ﷺ :
ألا أنبئكم بخير أعمالكم وأرضاها عند مليككم وأرفعها في درجاتكم وخير لكم من إعطاء الذهب والورق ومن أن تلقوا عدوكم فتضربوا أعناقهم ويضربوا أعناقكم قالوا وما ذاك يا رسول الله قال ذكر الله. و قال معاذ بن جبل ما عمل امرؤ بعمل أنجى له من عذاب الله عز وجل من ذكر الله
“Maukah kalian saya beritahukan tentang sebaik-baik amalan kalian dan yang lebih dicintai oleh Rabb kalian, lebih mulia bagi kalian dari bersedekah dengan emas dan perak serta dari berperang dengan musuh-musuh kalian kemudian kalian tebas batang leher mereka dan (atau) mereka menebas batang leher kalian?” para sahabat bertanya: “Apakah amalan itu wahai Rasulullah?” beliau menjawab: “Berdzikir kepada Allah.” Mu’adz bin Jabal berkata: “Tidaklah suatu amalan yang di kerjakan oleh seseorang lebih dapat melindungi dirinya dari adzab Allah Azza Wa Jalla selain berdzikir kepada Allah.” (HR. Ibnu Majjah)
- Mendapat ampunan Allah dan balasan yang besar
Orang yang berdzikir kepada Allah maka Allah akan beri mereka maghfirah (ampunan) atas dosa-dosanya dan mendapat ganjaran berupa surga-nya.
Allah berfirman;
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Dan Bagi laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al-Ahzab; 35)
Imam As-Sa’di dalam kitabnya menjelaskan bahwa Allah akan memberi balasan bagi orang-orang yang senantiasa berdzikir mengingatnya dengan ampunan-Nya karena kebaikan-kebaikan itu dapat menghapus keburukan-keburukan. Sekaligus Allah akan memberinya pahala yang besar yaitu adalah surga-Nya yang tidak pernah dilihat oleh mata manusia, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas oleh hati manusia. Dan semoga kita semua termasuk dari mereka. Amin ….
الحمد لله رب العالمين