Indikator Kemenangan Islam
Oleh: Ust. Lukman H. Syuhada’, Lc
Kerap kita mendiskusikan upaya memenangkan atau menegakkan Islam. Tapi tahukan Anda, apa indikator kemenangan dan tegaknya Islam? Berbicara tentang penegakan Islam pasti dilandasi pengakuan bahwa Islam dan umatnya hari ini belum menyaksikan Islam yang tegak. Islam saat ini masih Islam yang terjajah, belum Islam yang merdeka. Islam hari ini masih berupa konsep yang indah di atas kertas, tapi belum bisa memimpin dan mengawal kehidupan umat manusia dalam hidayah.
Suatu upaya dan rencana harus memiliki target pencapaian alias indikator. Jika kita mengacu kepada sirah nabawiyah, maka Islam di jaman Nabi dinyatakan tegak dan menang adalah saat indikator eksternal dan internal telah tercapai. Indikator tersebut adalah;
Indikator Eksternal
1. Orang kafir takluk terhadap kaum muslimin hingga putus asa.
الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
Pada hari ini[1]orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (QS. Al-Maidah: 3)
Kosa kata “putus asa” yang datang dari kaum kafir menarik untuk dicermati. Kata ini merupakan ungkapan yang paling akurat untuk menggambarkan kondisi kekalahan kaum kafir. Mereka secara sunnatullah tak mungkin diberantas wujudnya hingga nihil, oleh karenanya bukan kemusnahan mereka yang menjadi indikator keberhasilan dan kemenangan Islam.
Tapi indikatornya adalah “putus asa” yang datang dari kaum kafir. Artinya, secara fisik mereka masih wujud di muka bumi, tapi mereka sudah kehilangan akal untuk melawan Islam dan umat Islam. Karena semua cara sudah tersumbat untuk mereka, ungkapan terbaiknya adalah “putus asa”.
2. Kaum musyrikin tunduk terhadap umat Islam.
وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (At-Taubah: 36)
3. Kaum munafiqin dikunci mati segala daya upayanya dalam menimbulkanbencana kepada umat Islam.
لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْمُرْجِفُونَ فِي الْمَدِينَةِ لَنُغْرِيَنَّكَ بِهِمْ ثُمَّ لَا يُجَاوِرُونَكَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا (60) مَلْعُونِينَ أَيْنَمَا ثُقِفُوا أُخِذُوا وَقُتِّلُوا تَقْتِيلًا (61)
Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang- orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar, (60) dalam keadaan terlaknat. Di mana saja mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya. (61) (QS. Al-Ahzab: 60-61)
Indikator internal
1. Hilangnya rasa takut umat Islam kepada kaum kafir
{وَعَدَ اللّهُ الّذِينَ آمَنُواْ مِنْكُمْ وَعَمِلُواْ الصّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكّنَنّ لَهُمْ دِينَهُمُ الّذِى ارْتَضَىَ لَهُمْ وَلَيُبَدّلَنّهُمْ مّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً}
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. An-Nur: 55)
2. Iman mendominasi kehidupan masyarakat, bukan paham-paham yang merusak.
وَأَوْرَثَكُمْ أَرْضَهُمْ وَدِيَارَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ وَأَرْضًا لَمْ تَطَئُوهَا وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرًا
Dan Dia mewariskan kepada kamu tanah-tanah, rumah-rumah dan harta benda mereka, dan (begitu pula) tanah yang belum kamu injak [[2]]. Dan adalah Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu. (QS. Al-Ahzab: 27)
3. Syariat dilaksanakan secara total dari A sampai Z.
أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. (QS. Al-Baqarah: 85)
4. Masyarakat dibimbing dengan Kitab dan Hisbah, sehingga senantiasa berada dalam hidayah.
وَلْتَكُن مّنْكُمْ أُمّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُوْلََئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ}
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran: 104)