Duta Terbaik Islam
Oleh: Ust. Zaid Royani, S.Pd.I
Saya menemukan sebuah kalimat singkat berbahasa Inggris yang entah siapa yang mengucapkannya, kalimat itu berbunyi: “Non-Muslims don’t read the Qur’an, They don’t read the hadith, They read You. So be a Good Ambassador of Islam.”
Artinya,(Untuk mengenal Islam) orang non muslim tidak membaca Al Qur’an tidak pula membaca hadits, namun mereka hanya membaca akhlakmu, maka jadilah duta terbaik Islam.
Perkataan ini sangat benar. Dalam interaksi bersama non-muslim pada dasarnya seorang muslim adalah da’i (penyeru) terhadap agamanya.
Sedangkan dalam dunia dakwah, perbuatan itu lebih bermakna dan mengena dari sekedar ucapan. Maka salah satu misi dakwah Rasulullah adalah menyempurnakan akhlak manusia. Innama bu’itstu liutammima makarimal akhlak. Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Teori ini pernah dicontohkan oleh salah seorang ulama Tabiin Hasan Al Bashri.
Di dalam kamar Hasan al-Bashri selalu terlihat ember kecil penampung tetesan air dari atap kamarnya. Istrinya memang sengaja memasangnya atas permintaan Hasan al-Bashri agar tetesan tak meluber. Hasan al-Bashri rutin mengganti ember itu tiap kali penuh dan sesekali mengelap sisa percikan yang sempat membasahi ubin.
Hasan al-Bashri tak pernah berniat memperbaiki atap itu. “Kita tak boleh mengusik tetangga,” dalihnya.
Jika dirunut, atap kamar Hasan al-Bashri tak lain merupakan ubin kamar mandi seorang Nasrani, tetangganya. Karena ada kerusakan, air kencing dan kotoran merembes ke dalam kamar Sang Imam tanpa mengikuti saluran yang tersedia.
Tetangga Nasrani itu tak bereaksi apa-apa tentang kejadian ini karena Hasan al-Bashri sendiri belum pernah mengabarinya. Hingga suatu ketika si tetangga menjenguk Hasan al-Bashri yang tengah sakit dan menyaksikan sendiri cairan najis kamar mandinya menimpa ruangan Hasan Al-Bashri.
“Imam, sejak kapan engkau bersabar dengan semua ini,” tetangga Nasrani tampak menyesal.
Hasan al-Bashri hanya terdiam memandang, sambil melempar senyum pendek.
Merasa tak ada jawaban tetangga Nasrani pun setengah mendesak. “Tolong katakan dengan jujur, wahai Imam. Ini demi melegakan hati kami.”
Dengan suara berat Hasan al-Bashri pun menimpali, “Dua puluh tahun yang lalu.”
“Lantas mengapa engkau tidak memberitahuku?”
“Memuliakan tetangga adalah hal yang wajib. Nabi kami mengajaran, ‘Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tetangga’. Anda adalah tetangga saya,” tukasnya lirih.
Tetangga Nasrani itu seketika mengucapkan dua kalimat syahadat.
Imam Hasan Al Bashri tanpa membacakan Al Qur’an dan hadits kepada orang ini ia pun masuk Islam. Karena beliau lebih dahulu membacakan akhlaknya kepada orang tersebut. Beliaulah duta terbaik Islam.
Semoga kita mampu menjadi duta tebaik bagi Islam dengan cara menunjukkan akhlak mulia. Jangan sampai karena akhlak buruk kita orang non muslim membenci agama Islam.