Materi Khutbah Jum’at
Mempersiapkan 3 Hal Sebelum Kematian
Oleh: Ust. Fajar Jaganegara, S.Pd.I
Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
قال الله تعالى: يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
وقال رسول الله :إِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ
Kaum Muslimin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah
Allah menjadikan kehidupan dan kematian dipergilirkan di antara makhluk-makhluk-Nya. Dalam perjalanan panjang umat manusia sejak dulu hingga kini, Allah telah jadikan satu ketetapan, bahwa kehidupan kita di dunia ini hanya sesaat. Hanya sementara. Setiap ada tawa atas kelahiran, pasti diiringi isak tangis kematian.
Isyarat tentang singkatnnya kehidupan dunia ini telah digambarkan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam dalam sabdanya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
مَا لِي وَلِلدُّنْيَا ، مَا أَنَا فِي الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا.
“Apa urusanku dengan dunia ini. Aku di dunia ini hanyalah seperti seorang musafir yang berteduh di bawah naungan pohon untuk istirahat, kemudian pergi meninggalkannya.” (HR. Tirmidzi)
Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam memberikan satu gambaran tentang hakikat kehidupan manusia di dunia ini. Betapa kehidupan yang dijalani manusia di dunia selama puluhan tahun hanya seperti seorang musafir yang berteduh dari penatnya perjalanan. Singkat dan sebentar.
Dari singkatnya kehidupan manusia di dunia ini, Allah menjadikan kehidupan dan kematian sebagai ujian. Untuk melihat siapa di antara hamba-hambaNya yang paling baik amalnya.
Allah berfirman:
ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk: 2)
Seorang mukmin adalah mereka yang menjadikan setiap waktu yang ia miliki, setiap kesempatan yang ia punya; selalu dalam orientasi ukhrawi, menjadikan setiap kebaikan yang diupayakan adalah untuk mempersiapkan datangnya kematian.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ ، وَالعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ.
“Orang yang cerdas adalah mereka yang senantiasa menimbang-nimbang (perbuatannya) dan beramal untuk kehidupan setelah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah mereka yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan tentang Allah.” (HR. Tirmidzi dan Abu Daud)
Maka seorang mukmin adalah orang-orang yang cerdas. Selalu merasa awas dan hati-hati dalam setiap ucapan dan perbuatannya. Selalu menyiapkan diri menyambut ‘Tamu’ kematian yang akan datang tanpa kabar. Karena kematian dijadikan penuh rahasia, agar setiap kita bersiap menyambutnya dengan bekal terbaik untuk menghadap Allah Ta’ala.
Kaum Muslimin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah
Kehidupan dunia penuh tipuan, Ia dihiasi dengan pernak-pernik keindahan semu, seakan-akan segalanya indah dipandang mata. Iblis dan anak keturunannya menghembuskan dalam pikiran manusia tipu dayanya yang membuat kita mencintai dunia dan membenci kematian.
Itulah yang membuat manusia kemudian melupakan hakikat dari kehidupan ini sesungguhnya. Dunia yang menipu membuat kita lupa bahwa Allah telah berfirman di banyak ayat dalam kitab suci-Nya bahwa setiap kita akan mati.
Allah memperingatkan di tiga tempat yang berbeda, namun dengan ungkapan yang sama. Sebuah peringatan bahwa kita semua akan merasakan kematian. Allah berfirman:
كُلُّ نَفۡس ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185, al-Anbiya’: 35, Al-Ankabut: 57)
Tiga ayat berbeda, tapi dengan redaksi yang sama. Seakan-seakan Allah ingin memperingatkan kita semua; jangan lalai engkau akan mati, jangan maksiat engkau akan mati, jangan sombong engkau akan mati, segeralah beramal engkau akan mati, segeralah bertaubat engkau akan mati dan bertakwalah kepada Allah karena itulah sebaik-baik bekal yang dibawa mati.
Inilah akhir cerita dari setiap anak manusia. Kematian memutus semua kenikmatan di dunia, memisahkan mereka dari orang-orang yang dicinta. Itulah sebabnya kita diperintahkan untuk banyak-banyak mengingatnya.
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ الْمَوْتَ
“Perbanyaklah mengingat penghancur kelezatan, yaitu kematian.” (HR At-Tirmidzi dan An-Nasaai dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban).
Abu Ad-Darda ia berkata :
كَفَى بِالْمَوْتِ وَاعِظًا وَالدَّهْرِ مُفَرِّقًا، الْيَوْمَ فِي الدُّوْرِ غَدًا فِي الْقُبُوْرِ
“Cukuplah kematian menjadi pemberi nasehat (peringatan), dan masa sebagai pemisah. Hari ini di rumah-rumah, besok di kuburan” (Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Assakir).
Kaum Muslimin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah
Jika kematian adalah keniscayaan yang pasti akan tiba. Maka kita perlu mempersiapkan diri untuk menyambutnya. Mempersiapkan bekal-bekal yang dapat menolong kita menghadapi perhitungan Allah Ta’ala.
Ada tiga hal yang perlu disiapkan dengan baik sebagai bekal menuju negeri akhirat.
Pertama, beriman dan beramal shaleh. Allah Ta’ala berfirman:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ طُوبَىٰ لَهُمۡ وَحُسۡنُ مََٔاب
“Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” (QS. Ar-Ra’du: 29)
Mereka adalah orang-orang yang memenuhi hatinya dengan keimanan kepada Allah, para MalaikatNya, Kitab-kitabNya, Nabi dan RasulNya, mereka juga beriman kepada hari akhir, dan iman mereka jujur dengan bukti amal shaleh yang mereka kerjakan. Maka bagi mereka adalah tempat kembali yang baik (Surga). (Tafsir as-Sa’di, Abdurahman As Sa’di, hlm.474)
Allah juga berfirman dalam ayat lainnya:
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ كَانَتۡ لَهُمۡ جَنَّٰتُ ٱلۡفِرۡدَوۡسِ نُزُلًا
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal.” (QS. al-Kahfi: 107)
Kedua, bertaubat atas dosa-dosa. Allah Ta’ala berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ تُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَة نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَئَِّاتِكُمۡ وَيُدۡخِلَكُمۡ جَنَّٰت تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ يَوۡمَ لَا يُخۡزِي ٱللَّهُ ٱلنَّبِيَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُۥۖ
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia…” (QS. At-Tahrim: 8)
Taubat Nasuhah adalah taubat dari dosa-dosa yang tidak kembali melakuka dosa tersebut. sebagaimana yang dijelaskan oleh Umar bin Khattab ketika ditanya tentang taubat nasuhah, ia berkata, “Seseorang yang bertaubat dari perbuatan buruk dan tidak kembali melakukannya selama-lamanya.” (Tafsir al-Quran al-‘Adzim, Ibnu Katsir, 8/168)
Ketiga, bersabar dalam ketaatan. Karena Allah mencintai orang-orang yang sabar dan sabar adalah bagian dari sifat orang-orang bertaqwa.
Janji kepada orang-orang yang bersabar di jalan-Nya, Allah berfirman:
مَا عِندَكُمۡ يَنفَدُ وَمَا عِندَ ٱللَّهِ بَاقۗ وَلَنَجۡزِيَنَّ ٱلَّذِينَ صَبَرُوٓاْ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
“Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 96)
Orang-orang yang bersabar dalam taat kelak akan disanjung para Malaikat dan mendapatkan pahal yang tidak terputus. Allah berfirman:
وٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ يَدۡخُلُونَ عَلَيۡهِم مِّن كُلِّ بَاب سَلَٰمٌ عَلَيۡكُم بِمَا صَبَرۡتُمۡۚ فَنِعۡمَ عُقۡبَى ٱلدَّارِ
“…sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’du: 23-24)
إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجۡرَهُم بِغَيۡرِ حِسَاب
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
هَدَانَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ لِأَقُرِّبُ مِنْ هَذَا رُشْدًا، وَوَفِّقْنَا لِكُلِّ خَيْرٍ، وَهَدَانَا سَوَاءَ السَبْيْلِ. أَقُوْلُ هَذَا القَوْلَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.
Khutbah Kedua
الحَمْدُ للهِ وَكَفَى والصَّلاَةُ والسَّلاَمُ عَلَى النَّبيِّ المُصْطَفَي وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ اقْتَفَى
Kaum Muslimin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah
Bekal-bekal menuju kematian harus segera kita siapkan sejak saat ini. Selagi usia dan waktu masih kita miliki. Karena ajal manusia itu penuh misteri dan rahasia. Tidak ada yang mengetahuinya melainkan Allah Ta’ala.
Mari kita tutup Jumat kali ini dengan berdoa kepada Allah, memohon petunjuk, kesabaran, serta keistiqomahan dalam menjalani kehidupan yang singkat ini, agar senantiasa dijaga dalam ketaatan, didekatkan dengan kebaikan dan diistiqomahkan dalam menapaki amal-amal keshalihan.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَاشِدِيْنَ اَلْأَئِمَّةِ المَهْدِيِيْنَ أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنِّكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِيْنَ .
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ، وَاحْمِ حَوْزَةَ الدِّيْنَ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَ أَمْرِنَا لِهُدَاكَ، وَاجْعَلْ عَمَلَهُ فِي رِضَاكَ، وَارْزُقْهُ البِطَانَةَ الصَالِحَةَ النَاصِحَةَ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ وَفِّقْ جَمِيْعَ وُلَاةَ أَمْرِ المُسْلِمِيْنَ لِلْعَمَلِ بِكَتَابِكَ وَتَحْكِيْمِ شَرْعِكَ وَاتِّبَاعِ سُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا اَلَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا اَلَّتِي فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا اَلَّتِي فِيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَالمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. اَللَّهُمَّ اهْدِنَا لِأَحْسَنِ الأَخْلَاقِ لَا يَهْدِيْناَ لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنَّا سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنَّا سَيِّئَهاَ إِلَّا أَنْتَ. اَللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا زَكِّهَا أَنْتَ خَيْرَ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللَّهُمَّ وَارْفَعْ عَنَّا الغَلَاءَ وَالوَبَاءَ وَالمِحَنَ كُلَّهَا وَالزَلَازِلَ وَالفِتَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ المُسْلِمِيْنَ عَامَةً يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ. رَبَّنَا إِنَّا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .
عِبَادَ اللهِ: اُذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم والله يعلم ما تَصْنَعُونَ
Jangan lupa klik tombol share di bawah, Semoga Bermanfaat!
Terimakasih, Jazakumullah Khairan, Barakallahu Fiikum.