Berdakwahlah Dengan Akhlakmu!
Oleh : KH. Farid Ahmad Okbah. MA حفظه الله
Seorang dai yang bertugas dakwah di Amerika menceritakan;
Ada seorang narapidana yang telah masuk Islam. Ia adalah orang Amerika asli. Saat hendak keluar dari penjara, ia memperoleh surat dari ibunya, isi suratnya; “Ibu dengar kamu akan keluar dari penjara, cepatlah kamu pulang ke rumah, ibu sudah kangen dengan kamu!”
Kemudian ia pun bertanya kepada Ustadznya, “Ustadz, saya hendak keluar penjara, dan ibu meminta saya untuk pulang. Ibu saya masih kafir, sedangkan saya Islam, bagaimana menurut Ustadz?”
“Iya, pergilah! Penuhilah permintaan ibumu! Islam mengajarkan kita untuk berbakti kepada orang tua, meskipun dia kafir!” Jawab Ustadznya.
“Mumpung ibumu masih hidup, kembalilah kepadanya!” Lanjut si Ustadz.
Setelah ia keluar dari penjara, ia segera menuju ibunya. Tatkala sampai rumah, ia sudah berubah penampilan layaknya seorang muslim. Si ibu yang melihat penampilan itu langsung bertanya, “Kenapa kamu berpenampilan beda? Kenapa tidak seperti orang Amerika?”
“Saya sudah masuk Islam bu!” Jawabnya.
Serta merta ibunya sontak, “Islam teroris!” Ia kurang bisa menerima anaknya masuk Islam.
Dalam benak si anak; “Ibuku telah teracuni media Amerika.”
Sesuai nasihat Ustadznya untuk berbakti, ia tidak banyak ngomong, ia lakukan pekerjaan rumah dan lainnya demi bakti kepada ibunya. Ia bersihkan rumah, ia masak, ia urus ibunya, sedangkan ibunya terdiam memperhatikan selalu.
Hal itu berjalan sehari, dua hari, hingga tiba hari keenam si ibu bertanya, “Nak, kenapa kamu bisa berubah seperti ini? Kok kamu bisa jadi orang baik? Padahal kamu dahulu sangat bandel, tidak ada tetangga yang tidak complain karena kamu. Sampai bapakmu setiap hari membawa kamu ke gereja supaya kamu jadi anak bener, tapi kamu masih juga bandel. Kok sekarang kamu jadi baik begini?”
“Inilah Islam bu, Islam telah mengubah diriku!” Jawabnya.
Pada hari ketujuh akhirnya si ibu masuk Islam.
Kata orang barat, “Tell me than I will forget. And show me than I will remember. And let do it than I will never forget” (Ceritakan kepada saya, tapi saya akan lupa. Tunjukkan kepada saya, saya akan ingat. Dan buktikan untuk saya, saya tak akan lupa).
Dakwah dengan perbuatan jauh lebih efektif daripada dakwah dengan ucapan.