Berbaurlah, Karena Kalian Matahari!

Berbaurlah, Karena Kalian Matahari!
Oleh: Ust. Burhan Sodiq

“Kok saya lihat mereka suka ngumpul dengan temennya saja ya.” Pernah dengar kalimat itu dari teman kamu saat mengomentari aktivis muslimah? Mungkin pernah ya. Karena memang begitulah kenyataannya. Banyak di antara muslimah lebih memilih menutup diri dan bergaul dengan teman yang paham saja.

Hal itu wajar saja sebenarnya. Karena setiap orang pasti hanya akan mencari sebuah rasa nyaman. Lebih nyaman bagi muslimah untuk bergaul dengan teman yang satu pemahaman dengan dia. Lebih enak ngobrolnya, lebih enak bergaulnya. Tetapi, ada tetapinya. Ia tidak bisa memberi banyak manfaat buat orang orang sekitarnya.

Kalau ia tidak memegang amanah dakwah tidak ada masalah. Menyepi menyendiri dan menjauhi masyarakat sah sah saja kalau memang ia tidak ada amanah dakwah. Tapi bukankah setiap kita ada amanah dakwah di pundak kita. Mau dikemanakan amanah itu?

Kita Punya Amanah kan?

Otak kita bukan sembarang otak. Tapi otak yang telah dikenalkan dengan kebenaran Islam. Hati kita juga bukan sembarang hati, tapi sebuah hati yang sudah takluk dan taat kepada rabbul izzati. Pikiran kita juga bukan pikiran ecek ecek, tapi pikiran yang harus terus berpikir dakwah.

Maka bibir kita pun tidak boleh diam. Kaki dan tangan kita tidak boleh diam. Semua harus kita gerakkan untuk menyampaikan Islam kepada siapa saja. Kalau bibir bisa berucap maka berucap tentang dakwah sangatlah disarankan.

Kalau tangan kaki kita bisa beramal untuk dakwah, maka berbaur dengan teman teman adalah sebuah pilihan terbaik. Karena muslimah adalah matahari yang seharusnya menyinari lingkungannya. Bukan malah redup dan tidak bersinar lagi.

Muslimah harus mampu bersinar terang dengan kebaikan kebaikannya. Jadi magnet yang membuat orang orang awam mendekat kepada anda. Menjadikan mata air dimana orang bisa mengambil manfaat ilmu dari anda. Maka tetaplah terus berkualitas seperti matahari.

Karena Diam Cenderung Mematikan

Sikap diam dan menjauhi tantangan tidak akan berefek positif terhadap potensi anda. Potensi yang Allah titipkan akan cenderung melemah karena tidak pernah diasah. Akan cenderung menyusut karena tidak pernah digunakan untuk bergerak.

Tangan yang jarang bergerak akan kaku. Mulut yang jarang digunakan untuk dakwah pasti akan sibuk dengan urusan urusan lainnya. Di sinilah pentingnya memahami persoalan ini.

Kita gerak dakwah bukan semata karena ingin mendapat pahala Allah. Tapi juga dalam rangka untuk terus meningkatkan kualitas dalam amal shalih. Dalam rangka untuk melatih kepekaan kita terhadap masalah ummat.

Untuk itu sebagai seorang yang punya potensi sudah selayaknya kita berbaur dengan kawan kawan. Memberikan manfaat kepada mereka. Mengenalkan kebaikan kebaikan kepada mereka. Bukankah di negeri ini banyak muslimah tapi jauh dari islamnya. Bukankah kini banyak umat islam tertutup oleh pikiran pikiran buruknya.

Berenanglah Tapi Jangan Hanyut

Dibutuhkan kemampuan tingkat tinggi untuk bisa bergaul. Karena arus pergaulan sangatlah deras. Jika tidak pandai berenang, maka arusnya akan membuat Anda hanyut. Harus pandai membawa diri sehingga tidak terjebak pada pergaulan yang buruk.

Pernah dengar ambillah jarumnya tapi jangan rusak jeraminya? Seperti itulah kiranya peran kita dalam berbaur dengan kawan kawan lainnya. Terus berikan manfaat kepada kawan kawan dengan tanpa terpengaruh hal hal buruk.

Karena pada hakikatnya yang diperlukan adalah mempengaruhi, bukan malah dipengaruhi. Yang dibutuhkan adalah kalian didengarkan omongannya bukan malah kalian mendengarkan omongan mereka. Yang dibutuhkan adalah kalian mempengaruhi mereka untuk baik dan bukan malah terseret dalam keburukan.

Ini jelas tugas besar dan tidak mudah. Karena dibutuhkan juga nyali yang besar. Tidak hanya cukup dengan ilmu saja, tetapi juga dibutuhkan keberanian untuk berbaur dengan mereka. Berbekallah, karena sebaik baik bekal adalah takwa.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *