Atur Kegiatanmu Raih Suksesmu

Atur Kegiatanmu Raih Suksesmu

Setiap orang dibekali waktu yang sama 24 jam dalam sehari semalam. Namun, banyak orang yang mengeluh kehabisan waktu sementara orang lain bisa sukses dengan waktu yang sama. Sebenarnya kuncinya ada dalam manajemen diri untuk memanfaatkan waktu. Ya, diri kitalah yang harus diatur karena waktu akan terus berjalan tanpa kita bisa mengaturnya.
Andai kita bisa mengatur waktu tentu kita akan menghentikan saat kita melakukan aktivitas tidak produktif. Berikut ini beberapa cara mengatur kegiatan kita.
1. MEMECAHKAN PEKERJAAN MENJADI BEBERAPA BAGIAN

Cobalah untuk tidak menyelesaikan sesuatu dalam sekali duduk, terutama pekerjaan yang membutuhkan banyak waktu. Kerjakan sedikit demi sedikit hingga batas waktu yang telah ditentukan. Misalnya, kamu pinya PR untuk membaca buku setebal 200 halaman dari sekolah. Kamu bisa membaginya menjadi 20 halaman sehari agar hal itu bisa selesai dalam 10 hari tanpa mempengaruhi tugas-tugas harian kamu.

2. DISIPLIN WAKTU

Untuk menjadi sukses, disiplin diri diperlukan. Kita harus berdisiplin dengan jadwal yang telah dibuat sehingga prioritas kita tidak terganggu. Elbert Hubbard dalam bukunya yang berjudul No excuse: The Power of Self-Disiplin menjelaskan bahwa disiplin diri adalah kemampuan untuk melakukan apa yang harus kamu lakukan ketika kamu harus melakukannya, baik kamu suka atau tidak. Jadi ini adalah sebuah seni menguasai diri untuk melakukan aktivitas yang kadang tidak kita sukai.

3. MEMINIMALISIR PENGGANGGU

Waktu kita sering terbuang oleh hal-hal yang nggak penting. Pengganggu itu bisa berupa gadget dengan media sosialnya, TV, game, computer, dan lain-lain. Gak salah juga kamu memiliki barang-barang tersebut, tapi jangan sampai justru diperbudak oleh benda-benda tersebut. Jadikan benda-benda tersebut membawa keuntungan positif buat kamu. Allah berfirman, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman… dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (pebuatan dan perkataan) yang tidak berguna.” (QS. Al-Mukminun: 1-3).

4. MEMBUAT JADWAL

Membuat jadwal aktivitas kita akan lebih tertata dan akan mencegah seseorang dari membuang-buang waktu. Meskipun demikian, jadwal harus cukup fleksibel untuk situasi darurat. Salah satu caranya dengan mengosongkan satu jam sehari sehingga ketikan terjadi kondisi mendesak bisa menggeser dan menyesuaikan.

5. BELAJAR UNTUK MENGATAKAN TIDAK!

Salah satu pencuri waktu adalah bergaul berlebihan baik melalui jejaring sosial atau nongkrong dengan teman. Satu-satunya cara untuk menghindari ini adalah belajar mengatakan tidak. Bukan berarti memutuskan silahturahmi secara total, tetapi kita bisa mengatakan bahwa kita sedang bekerja sehingga harus menghentikan obrolan. Kita juga perlu belajar menolak ajakan bermain ketika situasi memang tidak memungkinkan.

6. HOBI YANG BERMANFAAT

Hati manusia memiliki masa-masa semangat, namun pada batas tertentu, pasa masa tertentu merasa penat pula. Adalah wajar jika seseorang mencari sesuatu yang bisa menghibur hatinya. Berupa hal-hal yang menyenangkan, sekaligus menjadi penawar bagi aktivitasnya dan beban pikiran yang melelahkan. Hanya saja, rata-rata hiburan yang dipilih oleh manusia itu termasuk hiburan yang sia-sia, ada yang melenakan dari ketaatan, dan ada lagi yang jelas bernilai sebagai kemungkaran. Orang yang cerdas akan menjatuhkan pilihannya pada aktivitas yang bisa mengumpulkan doa kebutuhan itu, hati bisa terhibur, namun tetap memiliki nilai pahala, tidak dianggap laghwun dan sia-sia. Apa itu?
كُلُّ مَا يَلْهُوْ بِهِ الرَّجُلُ المُسْلِمُ بَاطِلٌ، إِلاَّ رَمْيَهُ بِقَوْسِهِ، وَتَأْدِيْبَهُ فَرَسَهُ، وَمُلاَعَبَتَهُ أَهْلَهُ، فَإِنَّهُنَّ مِنَ الحَقِّ

“Setiap permainan laghwun yang dilakukan seorang muslim adalah bathil, kecuali ketika dia melemparkan panah dengan busurnya, ketika ia melatih kudanya, dan bercanda dengan isterinya. Ketiga hal ini adalah al-haq.” (HR Tirmidzi, beliau berkata, “hadits hasan shahih.”)
Secara umum, manusia menganggap, ketika aktivitas itu termasuk hiburan yang menyenangkan. Lebih menyenangkan lagi, ternyata hiburan itu bernilai ibadah.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *