10 Tanda Kegagalan Meraih Faidah Romadhan
Ramadhan adalah bulan bertabur barokah, dibuka luas-luas rahmat, pahala dan maghfiroh. Sangat merugi dan celaka mereka yang melewatinya tanpa ada peningkatan amal ibadah dan mengambil faidah.
Ada 10 tanda kegagalan dalam mengambil faidah dalam bulan berkah ini;
- Tidak melakukan persiapan yang maksimal sebelum memasukinya.
Setidaknya ada empat persiapan yang harus kita lakukan sebelum memasuki bulan Ramadhan; - Persiapan ilmu, ilmu tentang fiqih Ramadhan.
- Persiapan harta, harta untuk memperbanyak sedekah di bulan Ramadhan.
- Persiapan fisik, persiapan fisik untuk shaum dan shalat taraweh.
- Persiapan iman.
- Malas tilawah, mereka yang tidak khatam Al-Qur’an meski cuma sekali dalam bulan Ramadhan terindikasi gagal meraih kemuliaan Ramadhan.
- Malas hidup berjamaah, termasuk mereka yang malas shalat berjamaah.
- Gagal menahan nasfu amarah. Bagaimana jika ada yang mengundang amarah kita? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصِّيَامُ جُنَّةٌ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ
“Puasa adalah membentengi diri, maka bila salah seorang kamu di hari ia berpuasa janganlah berkata kotor dan jangan teriak-teriak, dan jika seseorang memakinya atau mengajaknya bertengkar hendaklah ia mengatakan “Sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Bukhari 1904 & Muslim 1151)
- Ketergantungan tinggi kepada manusia. Mereka akan ikut beribadah jika teman-temannya beribadah, namun jika teman-temanya malas-malasan ia pun mengikuti mereka. Inilah jenis orang yang plin-plan dalam beribadah.
- Malas melakukan ibadah-ibadah sunnah, banyak shalat tarawihnya yang absen tanpa uzur syar’i, pertanda gagal meraih Ramadhan atau jika dia melakukan shalat tarawih pun shalatnya dilakukan asal-asalan, 23 rokaat selesai dalam 5 menit persis seperti ayam mematuk padi. Sholat seperti ini tidak memiliki makna. Jangan di tiru!
- Membuang waktu malamnya untuk begadang untuk hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Padahal andai si mayit bisa bicara mereka ingin berjumpa dengan Ramadhan dan mereka tidak akan menyia- nyiakan barang sedetikpun Ramadhannya kecuali untuk ketaatan.
- Bakhil dan kikir dengan hartanya. Padahal Ramadhan adalah bulan yang tepat untuk melatih diri menjadi orang dermawan. Sebagaimana Rasulullah menjadi orang paling dermawan ketika bulan Ramadhan.
- Sibuk mempersiapkan datangnya hari raya dengan membuat berbagai macam makanan. Padahal dulu para ulama salaf justru merasa sedih jika akan berpisah dengan Ramadhan bahkan mereka berdoa kepada Allah selama 6 bulan setelahnya agar ibadah Ramadhannya diterima Allah.
- Salah memaknai idul fitri sehingga Ramadhannya tidak membekas pada dirinya. Mereka memahami idul fitri sebagai hari kebebasan dari penderitaan yang panjang.
Inilalah 10 indikasi para Alumni romadhon yang gagal meraih gelar muttaqin. Semoga kelak kita menjadi Alumni Ramadhan dengan predikat muttaqin (orang-orang bertaqwa).
1 Romadhon 1437 H
Ustadz. Dede Nurjannata,S.Pd.I